Indonesian Consumunity Expo 2007

Ehem… *benerin kerah baju* ga kalah dengan Pak BR dan toko musik digitalnya, aku juga bisa nampang di Majalah SWA nomor 24/XXVIII/8-21 November 2007. Bedanya, bila BR memang diulas dalam artikel tersendiri, sementara aku cuman kebagian nampang nama sebagai salah satu pendiri Thunder125 Community Indonesia (TCI). Dan di edisi cetaknya namaku salah pula… 😈

Awalnya dari survey yang diadakan Majalah SWA dan Prasetya Mulia Business School tentang komunitas konsumen yang melibatkan TCI sebagai salah satu responden. Survey ini menghasilkan suatu pendekatan pemasaran baru yaitu konsep Konsumunitas. Kemudian survey ini berlanjut dalam seminar dan outdoor event bertajuk Indonesian Consumunity Expo 2007. Komunitas yang tidak menjadi responden atau yang ingin ikut serta dalam ajang ini juga bisa ikutan kok. Pesertanya sudah banyak, mulai dari Milanisti, Big Reds, Toyota Kijang Club Indonesia, Honda Tiger Mailing List, Bike To Work, Natural Cooking Club, ID-Harry Potter, INDOSAT Community, dll. Berita selengkapnya dan info pendaftaran bisa lihat di sini.

Nah, sebagai kelanjutan partisipasi TCI, dalam seminar yang akan diadakan tanggal 12 Desember 2007 itu kami kebagian jadi salah satu pembicara. Daaan sebagai salah satu pendiri, aku ditodong kebagian jadi pembicaranya. 😕 Belum punya pengalaman jadi speaker di seminar resmi, apalagi di hotel sekelas Shangrila. Masuk sono aje belum pernah, tempat parkir motornya juga belum tahu. Tahunya Shambala buku trilogi Celestine Prophecy karangan James Redfield. Pernah sih jadi speaker aktif alias nyanyi-nyanyi di kamar mandi. Pernah juga teriak-teriak waktu demo di jalanan atau ngomongin safety riding di komunitas motor. Apalagi bakalan banyak hadir praktisi bisnis yang (mungkin) tertarik dengan teori baru ini. Undangan buat seminarnya aja dijual seharga 1,5 juta. *glegh*

Ga kebayang saat presentasi harus pakai kemeja lengan panjang, berdasi dan tampil necis. Kalau boleh pakai helm sih gak apa-apa, walaupun itu artinya cewek-cewek ga bisa menikmati aksi panggung dan wajah gantengku. Hwahahaha! *bergaya Shinchan*

S.Y.M.A.D.

Maaf kalau basbang…

Dalam bersosialisasi dengan orang lain (baca : chatting), sering kali kita menginginkan yang lebih dari pembicaan di udara. ASL pls, kemudian diikuti dengan meminta nomor telepon dengan alasan supaya bisa pertamax lewat hape. Atau mungkin untuk meminta bantuan orang lain bila dilanda kesusahan.

Dalam contoh lain misalnya saat butuh alamat bengkel motor atau toko asesoris, lalu menyebar group message dan mendapat informasi yang diinginkan. Terkadang karena kesibukan kita lupa menyimpan alamat atau nomor telepon dan ada di archive yahoo messenger. Untuk membukanya butuh koneksi internet, padahal saat itu tak memungkinkan.

Salah satu solusinya adalah dengan software S.Y.M.A.D. (Super Yahoo Messenger Archive Decoder) yang berguna untuk membuka archive ym saat offline.

 

Untuk menggunakan software ini cukup dengan download dari situs pembuatnya dan jangan lupa memilih Yes, save all of my messages di Messenger> Preferences> Archive. Sebenarnya masih ada software ym archive viewer sejenis yang berkeliaran, tapi aku sudah kadung pakai yang ini.