Rusuh Minyak Tanah

Setelah beberapa hari ga bisa menikmati masakan Ibu, akhirnya semalam aku berhasil menikmatinya lagi. Diselingi dengan ceritaku tentang wisata kuliner dinas di Jogja.

Makan sambil nonton tivi, sesuatu yang jarang aku lakukan. Kalau makan sih sering *malumalu* nah nonton tivinya ini yang jarang… Anyway, saat itu MetroTV menayangkan berita demo di Depo Pertamina yang ada di Plumpang, Jakarta Utara. Kebanyakan peserta demo katanya para pedagang minyak tanah baik yang eceran maupun agen. Nah ternyata Bapakku yang raja minyak juga turut diundang untuk ikutan demo tapi ga mau. Cukup anaknya aja deh yang pernah jadi provokator tukang demo! 😆

Kasihan juga melihat tayangan di tivi, terutama saat petugas kepolisian menyapu para peserta demo yang sudah kocar-kacir. Beberapa gambar memperlihatkan momen sukses para petugas saat asyik menggebuki menangkapi para pelaku demo. Satu orang pelaku bisa jadi sasaran beberapa orang petugas, baik yang berseragam maupun tak berseragam. Jangan harap bisa berdiri tegak! Yang sudah tersungkur saja masih diembat! Benar-benar pertandingan situasi yang tidak adil.

Demo dilakukan menyangkut akan dicabutnya subsidi minyak tanah. Memang hal ini akan meringankan belanja negara tapi sepertinya semua unsur belum benar-benar siap. Masih banyak masyarakat yang belum menerima kompor gas gratis sebagai pengganti kompor minyak. Ah biasanya juga begitu kok… Yang penting kan ambil kebijakan dulu, persiapan sih belakangan..

Insya Allah bertepatan dengan Idul Fitri tahun ini rakyat Indonesia akan mendapat parsel dari pemerintah RI berupa perubahan harga minyak tanah. 🙂